KOMPAS.com - Kondisi lingkungan yang terus turun, pola makan yang tidak sehat, dan juga stres, merupakan tantangan bagi kesehatan manusia di era modern. Namun, apakah kondisi ini memengaruhi usia harapan hidup manusia? Riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan bergengsi The Lancet mengungkapkan, angka harapan hidup diperkirkan akan tumbuh di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan studi tahun 2016 yang dilakukan Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD). Para peneliti menganalisis 250 penyebab kematian untuk memperkirakan angka harapan hidup yang wajar di hampir 300 negara pada tahun 2040. Ada beberapa faktor utama yang dianggap berkontribusi pada kematian dini, seperti tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh dan gula darah serta penggunaan tembakau dan alkohol. Dari penelitian terungkap, beberapa negara yang memiliki angka harapan hidup terpanjang, seperti Spanyol, harapan hidup rata-rata 85,8 tahun; Jepang, harapan hidup rata-rata 85,7 tahun; Singapura, harapan hidup rata-rata 85,4 tahun; Swiss, harapan hidup rata-rata, 85,2 tahun; dan Portugal, harapan rata-rata 84,5 tahun. Ada pun Indonesia sendiri memiliki harapan hidup antara 75 - 77,5 tahun. Jika mengacu dari data Biro Pusat Statistik, angka harapan hidup di negara kita meningkat. Tahun 2017, misalnya, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 71,1 tahun. Tidak ada cara untuk memastikan kita menjalani hidup yang panjang, namun penelitian telah mengidentifikasi lima kebiasaan sehat yang dapat membantu hidup lebih lama. Untuk menjalani usia yang panjang dengan sehat beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga, menghindari alkohol dan makanan junk food.
Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 12:04PM via indonesia - Google News https://ift.tt/2Eut3co |
No comments:
Post a Comment